
Negara-negara yang tergabung dengan blok ekonomi BRICS (Brasil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan) tengah melakukan pertemuan puncak di Johannesburg selama tiga hari mulai Selasa (22/8/2023) hingga Kamis (24/8/2023) mendatang.
Mewakili 23% produk domestik bruto (PDB) dunia dan 42% populasi dunia, negara-negara BRICS berupaya menumpulkan dominasi ekonomi Barat dalam urusan global.
Berikut adalah beberapa fakta dan angka tentang BRICS, seperti dihimpun CNBC Indonesia dari berbagai sumber:
Diprakarsai oleh Rusia
Istilah BRICS, yang awalnya bernama BRIC karena belum termasuk Afrika Selatan, diciptakan pada 2001 oleh kepala ekonom Goldman Sachs Jim O’Neill dalam makalah penelitian yang menggarisbawahi potensi pertumbuhan Brasil, Rusia, India, dan China.
Blok ini didirikan sebagai klub informal pada tahun 2009 untuk menyediakan platform bagi anggotanya untuk menantang tatanan dunia yang didominasi oleh Amerika Serikat (AS) dan sekutu Baratnya.
Adapun, penciptaan BRICS sendiri diprakarsai oleh Rusia.
Kelompok tersebut bukanlah organisasi multilateral formal seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Bank Dunia (World Bank), atau Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC).
Kepala negara dan pemerintahan negara-negara anggota bersidang setiap tahun dengan masing-masing negara mengambil kepemimpinan bergilir satu tahun dari kelompok tersebut.
Pertemuan tersebut biasanya bertujuan untuk menegaskan posisi mereka terutama dalam kaitannya dengan AS dan Uni Eropa.
Ini mempromosikan pengakuan tatanan global multipolar dengan keseimbangan ekonomi dan politik, dengan tujuan melepaskan diri dari organisasi yang dibentuk di era pasca-Perang Dunia II, seperti Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF).
Anggota
Brasil, Rusia, India, dan Cina adalah anggota pendiri. Afrika Selatan, anggota terkecil dalam hal pengaruh ekonomi dan populasi, adalah penerima manfaat pertama dari perluasan blok tersebut pada tahun 2010 ketika pengelompokan tersebut dikenal sebagai BRICS.
Bersama-sama, negara-negara tersebut mencakup lebih dari 40% populasi dunia dan seperempat dari ekonomi global, seperti dilaporkan Reuters.
Selain geopolitik, fokus grup ini mencakup kerja sama ekonomi dan peningkatan perdagangan dan pembangunan multilateral.
Blok ini beroperasi berdasarkan konsensus. Semua negara BRICS adalah bagian dari Kelompok 20 (G20) ekonomi utama.
Alternatif Bank Dunia-IMF
Blok yang pertumbuhan ekonominya terutama didorong oleh China dan India, kini terbuka untuk ekspansi. Tidak sedikit negara yang berminat untuk bergabung.
Pasalnya salah satu daya tarik BRICS adalah Bank Pembangunan Baru (NDB), yang dibuat pada tahun 2015 dengan tujuan menawarkan alternatif dari Bank Dunia dan IMF.
Bank yang berkantor pusat di Shanghai sejak itu telah menginvestasikan US$30 miliar dalam proyek pembangunan infrastruktur di negara-negara anggota dan negara berkembang lainnya.
Alternatif Bank Dunia-IMF
Blok yang pertumbuhan ekonominya terutama didorong oleh China dan India, kini terbuka untuk ekspansi. Tidak sedikit negara yang berminat untuk bergabung.
Pasalnya salah satu daya tarik BRICS adalah Bank Pembangunan Baru (NDB), yang dibuat pada tahun 2015 dengan tujuan menawarkan alternatif dari Bank Dunia dan IMF.
Bank yang berkantor pusat di Shanghai sejak itu telah menginvestasikan US$30 miliar dalam proyek pembangunan infrastruktur di negara-negara anggota dan negara berkembang lainnya.
https://twitter.com/CapitalBridgeId
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/news/20230822144101-4-465097/5-fakta-brics-geng-rusia-china-yang-bikin-ri-kepincut