Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah memantau pergerakan saham PT Kota Satu Properti Tbk. (SATU). Hal itu menyusul terjadinya kenaikan harga saham keduanya yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA).

Melansir data RTI, saham SATU ditutup naik 34.33% persen ke posisi Rp90 pada perdagangan Selasa, (19/9/2023). Kapitalisasi perdagangan saham SATU saat itu tercatat sebanyak Rp123,75 miliar. Pada hari Senin (18/9) saham SATU juga melesat 34%, padahal pekan lalu saham emiten properti ini masih bertengger di level Rp50/saham sejal akhir April tahun ini.

Emiten di bidang pembangunan dan pengembangan, perdagangan, dan jasa ini mengalami pergerakan harga yang signifikan yaitu melonjak 80 persen dalam sepekan. Padahal pada Senin, (18/9/2023), SATU masih tergolong ‘saham gocap’ karena terparkir di level Rp50 per lembar.

“Pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal,” sebagaimana tertulis di sirat pengumuman BEI.

Akibat hal ini, BEI mencermati perkembangan pola transaksi saham-saham tersebut. Oleh sebab itu, para investor diharapkan untuk mencermati kinerja dan jawaban perusahaan atas permintaan konfirmasi bursa.

Investor juga diimbau untuk mengkaji kembali rencana corporate action perusahaan tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS. Serta mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.

Diketahui, informasi terakhir mengenai SATU yang dipublikasikan melalui website PT Bursa Efek Indonesia terkait laporan bulanan registrasi pemegang efek.

Pada pembukaan perdagangan Rabu (20/9) saham SATU dibuka di zona hijau, lalu secara cepat berbalik arah ke zona merah dan nyaris menyentuh batas auto rejection bawah (ARB). Hingga pukul 09.40 WIB saham SATU terkoreksi 15% ke Rp 76/saham.

https://twitter.com/CapitalBridgeId

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20230920092339-17-473945/bei-pelototi-sahamkota-satu–satu-usai-bangkit-dari-kubur

0 0 votes
Stock Rating