
Emiten budi daya udang PT Agro Bahari Nusantara Tbk (UDNG) sah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Selasa (31/10/2023). Pada Penawaran Umum Perdana Saham ini, saham UDNG bergerak naik.
UDNG menentukan harga penawaran Rp100 per lembar. Pada pembukaan perdagangan pagi ini, saham perusahaan tambak udang tersebut bergerak di angka Rp110 per helai, atau naik 10%.
Dalam IPO ini, UDNG melepas sebanyak 500 juta saham baru atau 28,57% dari modal ditempatkan dan disetor penuh, sehingga Perseroan berhasil memperoleh dana segar sebesar Rp50 miliar.
Direktur Utama UDNG Vincent Lukito mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen memaksimalkan profitabilitas dan memberi manfaat kepada seluruh pemegang saham dan pemangku kepentingan Perseroan. Langkah komitmen tersebut diwujudkan dalam melakukan ekspansi kolam budidaya melalui Perusahaan Anak PT Marina Bahari Sentosa.
“Kami berharap untuk menjunjung tinggi kepercayaan publik yang diberikan kepada kami untuk selalu mengambil keputusan kegiatan usaha yang memberi manfaat bagi seluruh pemangku kepentingan Perseroan,” ungkap Vincent di Gedung BEI, Jakarta.
Bersamaan dengan IPO ini, UDNG juga menerbitkan sebanyak 400 juta Waran Seri I dengan rasio setiap pemegang 5 saham baru berhak memperoleh 4 waran Seri I dengan harga pelaksanaan sebesar Rp105 per saham.
Nantinya, seluruh dana yang diperoleh dari hasil IPO, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, sekitar 88,89% akan dialokasikan untuk ekspansi bisnis dengan membangun tambak udang baru yang direncanakan berlokasi di daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melalui perusahaan anak yang dimiliki Perseroan sebesar 99,99% yaitu PT Marina Bahari Sentosa (MBS) dalam bentuk penyetoran modal yang diperkirakan akan beroperasi 6-12 bulan setelah dana hasil penawaran umum yang diperoleh perseroan.
Sementara, sebesar 18,19% akan digunakan untuk modal kerja yang meliputi namun tidak terbatas pada pembelian benur, pakan udang, mineral dan probiotik yang dilakukan melalui pembelian jual-beli putus serta untuk biaya operasional gaji, listrik, biaya umum operasional, serta untuk penggunaan tenaga ahli dalam penyusunan dokumen untuk legalitas.
Sisanya akan digunakan untuk modal kerja Perseroan termasuk namun tidak terbatas kepada pembelian benur, pakan udang, mineral dan probiotik pada pihak ketiga yang dilakukan melalui pembelian jual-beli putus serta untuk biaya operasional gaji, listrik, dan biaya umum operasional Perseroan.
https://twitter.com/CapitalBridgeId
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20231031091910-17-485049/emiten-tambak-udang–udng–resmi-ipo-saham-naik-10