Saham emiten teknologi yakni PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) gagal menembus kembali level psikologis Rp 100 per saham pada perdagangan sesi I Selasa (12/9/2023), di mana saat ini saham GOTO kembali diperdagangkan di kisaran Rp 80-an.

Hingga pukul 12:00 WIB, saham GOTO ambles 1,12% ke posisi Rp 88/saham. Saham GOTO pada perdagangan sesi I hari ini diperdagangkan di kisaran Rp 87 – Rp 89 per saham.

Dari orderbook, terpantau antrian beli mendominasi dari antrian jual. Dari order bid atau beli, total antriannya mencapai 21 juta lot. Adapun antrian beli terbanyak berada di harga Rp 85/saham yang mencapai 3,9 juta lot atau sekitar Rp 33 miliar.

Sedangkan dari order offer atau jual, total antriannya mencapai 16 juta lot, dengan antrian jual terbanyak berada di harga Rp 92/saham, yang mencapai 2,4 juta atau sekitar Rp 22 miliar.

Saham GOTO sudah ditransaksikan sebanyak 9.782 kali dengan volume sebesar 648,49 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 57,09 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 104,22 triliun.

Saham GOTO gagal menembus level psikologis Rp 100 per saham dan bahkan kembali terkoreksi ke level psikologis Rp 80 per saham pada sesi I hari ini. Saham GOTO juga sudah terkoreksi selama tiga hari beruntun, jika memasukan perdagangan sesi I hari ini.

Belum diketahui penyebab amblesnya GOTO hingga gagal menembus level psikologis Rp 100 per saham.

Seperti diketahui, belum lama ini sederet direksi GOTO mengeksekusi hak opsi kepemilikan saham (MSOP) miliknya dengan nilai mencapai miliaran rupiah.

Sebagaimana telah diungkapkan di dalam prospektus Penawaran Umum Saham Perdana Perseroan, sebagai bagian dari Program Opsi Saham Karyawan dan Konsultan, GoTo Peopleverse Fund (GPF), yang merupakan salah satu pemegang saham Perseroan, memberikan opsi saham kepada karyawan, konsultan, mantan karyawan, anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan, dimana opsi saham tersebut memberikan hak kepada setiap pemegang opsi, untuk memiliki saham Perseroan yang dimiliki dan dikelola oleh GPF.

Selanjutnya, dengan tujuan untuk memiliki saham Perseroan dan investasi, direksi telah melaksanakan opsi saham yang dimilikinya tersebut dengan cara memberikan pemberitahuan kepada GPF dan membayar harga pelaksanaan kepada GPF.

GOTO cenderung terbebani oleh sentimen negatif dari teknologi global, meski indeks Nasdaq Composite di bursa Wall Street, Amerika Serikat (AS) yang sarat akan teknologi ditutup menghijau kemarin, ditopang oleh kenaikan saham Tesla.

Sentimen negatif masih terkait dengan pembatasan penggunaan iPhone di China.

Sebelumnya pada pekan lalu, pemerintah China berencana untuk membatasi penggunaan iPhone untuk pegawai di China. Hal ini terjadi menjelang perilisan iPhone baru seri 15.

Presiden China Xi Jinping tersebut malah menetapkan kebijakan PNS dilarang menggunakan Iphone di lingkungan kerja, hal tersebut pertama kali dilaporkanWall Street Journal(WSJ).

Meski tak diblokir secara nasional, tetapi kebijakan ini diramal akan berpengaruh pada penjualan iPhone. Sebab, China merupakan salah satu pasar yang berkontribusi paling besar ke bisnis Apple.

Dilaporkan Reuters, penjualan iPhone bisa anjlok hingga 10 juta unit gara-gara aksi pemerintah China. Erik W. Woodring, analis dari Morgan Stanley, memperkirakan pendapatan Apple bisa jatuh 4% akibat larangan di China. Adapun, profit Apple bisa merosot 3%.

Selain itu, ketidakpastian terkait berakhirnya era suku bunga tinggi juga belum mereda dan menghambat pemulihan kinerja saham-saham teknologi.

https://twitter.com/CapitalBridgeId

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20230912121337-17-471701/gagal-tembus-rp-100-an-goto-malah-balik-lagi-ke-rp-80-an

0 0 votes
Stock Rating