Emiten pertambangan tembaga dan emas terbesar kedua di Indonesia milik Grup Salim yakni PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) terpantau kembali melonjak pada perdagangan sesi I Senin (28/8/2023).

Per pukul 11:12 WIB, saham AMMN melonjak 2,9% ke posisi Rp 4.260/unit. Saham AMMN pada hari ini diperdagangkan di kisaran harga Rp 4.090 – Rp 4.270 per unit.

Adapun dari harga IPO-nya, saham AMMN sudah meroket hingga 151,33%. Sedangkan dari perdagangan perdananya, saham AMMN sudah terbang 142,74%. Dalam sebulan terakhir pun saham AMMN sudah melejit 23,55%.

Saham AMMN sudah ditransaksikan sebanyak 8.980 kali dengan volume sebesar 46,86 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 197,33 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 306,36 triliun.

Hingga pukul 11:12 WIB, di order bid atau beli, antrian beli pada harga Rp 4.190/unit menjadi yang paling banyak pada sesi I hari ini, yakni mencapai 13.395 lot atau sekitar Rp 5,6 miliar.

Sedangkan di order offer atau jual, antrian jual di harga Rp 4.310/unit, menjadi yang paling banyak yakni mencapai 36.360 lot atau sekitar Rp 16 miliar.

Saham emiten pertambangan tambang dan emas yang juga merupakan emiten Grup Salim ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 7 Juli lalu.

Di lain sisi, tembaga merupakan satu-satunya jenis logam dasar dengan harga jual yang tetap tangguh, sehingga memberikan implikasi positif terhadap prospek saham AMMN.

Hal ini karena rendahnya suplai tembaga global dan transaksi ke logam hijau menjadi penopang tetap kuatnya harga tembaga hingga kini, meskipun ekonomi global dan kecenderugan resesi ekonomi China melanda pasar.

Amman lewat anak usahanya PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) tengah mengembangkan fase 7 dan 8. Dengan begitu diperkirakan bisa memperpanjang usia tambang Batu Hijau.

Perseroan juga akan mempersiapkan proyek eksplorasi Elang. Diperkirakan operasional penambangan berlangsung pada 2031 hingga 2046.

AMMN juga sedang mengerjakan pembangunan smelter. Ini akan memiliki sejumlah fasilitas pendukung, yakni power plan dan pengembangan pabrik konsentrator untuk mengelola hasil tambang jadi produk konsentrat.

Per akhir Juni 2023 lalu, progress smelter sudah 58,5% dan ditargetkan tuntas pada Mei 2024. Hal tersebut masih menjadi fokus perusahaan.

Dari pemegang sahamnya per 31 Juli 2023, PT AP Investment menjadi pengendali AMMN, yakni sebanyak 11.204.034.620 lembar atau sekitar 15,58%.

Kemudian ada PT Sumber Gemilang Persada yang menggenggam sebanyak 23.332.191.394 lembar atau sekitar 32,44%, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) sebanyak 15.167.510.552 lembar atau 21,09%, PT Alpha Investasi Mandiri sebanyak 5.156.437.390 lembar atau sekitar 7,17%, PT Pesona Sukses Cemerlang sebanyak 4.729.377.112 atau sektiar 6,58%.

Terakhir yakni masyarakat publik non warkat menggenggam sebanyak 12.326.330.588 lembar atau setara dengan 17,14%.

https://twitter.com/CapitalBridgeId

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20230828111913-17-466648/kongsi-tambang-salim-pesta-pora-saham-ammn-meroket-151

0 0 votes
Stock Rating