Foto: Ilustrasi Bursa Tokyo (REUTERS/Kim Kyung-Hoon)

Bursa Asia-Pasifik dibuka bervariasi pada perdagangan Selasa (27/6/2023), di mana investor cenderung merespons positif dari batalnya kudeta yang dilakukan oleh tentara bayaran Rusia kepada pemerintahan Putin.

Per pukul 08:30 WIB, hanya indeks Nikkei 225 Jepang dan KOSPI Korea Selatan yang terpantau bergerak di zona merah pada pagi hari ini. Nikkei ambles 1,2%, sedangkan KOSPI melemah 0,49%.

Sementara untuk sisanya bergerak di zona hijau. Indeks Hang Seng Hong Kong menguat 0,32%, Shanghai Composite China naik 0,13%, Straits Times Singapura bertambah 0,42%, dan ASX 200 Australia terapresiasi 0,43%.

Kabar dari rencana pemberontakan atau kudeta oleh tentara bayaran Rusia sempat membuat pelaku pasar global kembali khawatir bahwa perang memang belum akan berakhir, bahkan cenderung akan semakin panas. Namun, setelah kudeta tersebut batal, investor kembali sedikit lega.

Sebelumnya pada akhir pekan lalu, ada kabar bahwa pasukan militer kelompok Wagner di Rusia berencana melakukan kudeta kepada pemerintahan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Namun akhirnya, pemberontakan tersebut dibatalkan.

Namun yang pasti, rencana pemberontakan tersebut membuat ketidakpastian geopolitik kembali meninggi dan juga mengaburkan suasana global.

Selain itu, banyak pihak kini meragukan stabilitas pemerintahan Presiden Putin dan potensi gangguan terhadap pasokan minyak Rusia.

Tetapi, Presiden Rusia Putin telah mengucapkan terima kasih kepada tentara bayaran dan komandan yang mundur untuk menghindari pertumpahan darah. Departemen Luar Negeri AS mengatakan situasi di Rusia tetap dinamis.

Di lain sisi, bursa Asia-Pasifik yang cenderung menguat terjadi di tengah masih memerahnya bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street pada perdagangan Senin kemarin.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup turun tipis 0,04%, S&P 500 terkoreksi 0,45%, dan Nasdaq Composite ambles 1,16%.

Saham teknologi kembali berjatuhan dan membebani indeks S&P 500 dan Nasdaq. Jatuhnya kembali saham teknologi di AS terjadi setelah Goldman Sachs memangkas peringkat perusahaan produsen mobil listrik ternama di dunia yakni Tesla. Saham Tesla pun ambruk 6% di penutupan perdagangan kemarin.

Selain saham Tesla, saham raksasa teknologi lainnya seperti Nvidia, Meta Platforms dan Alphabet juga ambles masing-masing lebih dari 3%.

Beberapa saham di bursa Amerika Serikat masih berada di area negatif karena investor menanti pidato berikutnya dari Ketua bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed), Jerome Powell yang mengisyaratkan mungkin ada lebih banyak kenaikan suku bunga ke depan.

“Rasanya belum semuanya jelas. Para pelaku pasar mengalami kesulitan hari ini untuk mencari tahu apakah mereka ingin menjadi ofensif atau defensif sehingga mereka memiliki kaki di kedua kubu. Mereka tidak tahu ke arah mana pasar akan berayun,” kata Carol Schleif, kepala investasi di kantor keluarga BMO di Minneapolis, dikutip dari Reuters.

Hal lain yang menambah ketidakpastian pasar adalah pekan terakhir Juni, di mana musim rilis laporan keuangan kuartal kedua dan semester satu akan keluar dalam waktu dekat. Hal ini dapat mendorong aksi profit taking dalam saham-saham yang telah meningkat tajam sepanjang tahun ini.

Di lain sisi, sejumlah data ekonomi termasuk data pengukur inflasi, barang tahan lama dan indeks sentimen konsumen University of Michigan akan dirilis pada pekan ini, serta pidato dari Powell berikutnya yang dapat menyoroti rencana kenaikan suku bunga The Fed.

Sebagian besar pembuat kebijakan melihat setidaknya dua kenaikan suku bunga seperempat poin lagi pada akhir tahun, meskipun para pelaku pasar bertaruh hanya pada satu kenaikan di pertemuan edisi Juli, menurut Fedwatch CMEGroup.

https://twitter.com/CapitalBridgeId

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20230627083847-17-449540/mayoritas-bursa-asia-menghijau-kecuali-nikkei-kospi

0 0 votes
Stock Rating