
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif membeberkan program percepatan energi bersih di Indonesia di depan Menteri Ketahanan Energi dan Net Zero Inggris Graham Stuart.
Hal itu berlangsung pada acara Peluncuran Ekstensi Program Kemitraan Energi Rendah Karbon MENTARI UK-Indonesia, di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (4/8/2023).
Arifin mengatakan bahwa Indonesia berhasil mengambil langkah-langkah strategis untuk mempercepat transisi energi di Indonesia.
“Pertama, meningkatkan pangsa energi terbarukan dengan mengembangkan 20,9 Giga Watt (GW) pembangkit listrik energi terbarukan pada tahun 2030 dan mendorong penggunaan langsung energi terbarukan di sektor industri,” tutur Arifin.
Kedua, di depan Menteri Ketahanan Energi dan Net Zero Inggris, Arifin menyebutkan bahwa Indonesia juga telah memanfaatkan biomassa untuk co-firing pembangkit listrik dengan kapasitas 19 GW.
Adapun selanjutnya, Arifin mengatakan Indonesia juga mengkonversi pembangkit listrik.
“Konversi pembangkit listrik tenaga diesel menjadi pembangkit listrik tenaga gas dan energi terbarukan,” tambahnya.
Dia juga mengatakan bahwa pensiun dini pembangkit listrik tenaga batu bara juga sudah mulai dilakukan dengan bantuan pendanaan Just Energy Transition Program (JETP).
“JETP ditargetkan sebesar 4,8 GW pada tahun 2030,” ucapnya.
Ke lima, menerapkan program wajib pencampuran biodiesel 35% terutama di sektor transportasi sejak Februari tahun ini.
Dia juga memamerkan bahwa Indonesia sudah mengembangkan kendaraan listrik khususnya sepeda motor listrik melalui konversi.
“Awal tahun ini, kami baru saja meluncurkan paket insentif kendaraan listrik untuk mempercepat pengembangan ekosistem EV di Indonesia,” ujarnya di depan Stuart.
Terakhir, dia mengatakan bahwa Indonesia sudah mengembangkan teknologi Carbon Capture Storage (CCS) dan Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) dalam negeri.
“Mengembangkan teknologi CCS/CCUS dengan memaksimalkan 12,2 miliar ton CO2 potensi penyimpanan CCS/CCUS di 9 reservoir. Akan ada 8 dari 15 proyek CCS/CCUS onstream sebelum tahun 2030 dengan total potensi penyimpanan sebesar 26 juta ton CO2,” tandasnya.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Keamanan Energi dan Net Zero Inggris Graham Stuart, mengatakan bahwa Indonesia dapat berperan utama dalam transisi energi bersih Indonesia. Dengan bantuan keahlian dan investasi dari Inggris, Indonesia tengah mempercepat transisi dari batu bara ke energi bersih.
“Dengan bantuan keahlian dan investasi Inggris, Indonesia tengah mempercepat transisinya dari batu bara ke listrik bersih, serta bekerja keras dalam mencapai net zero pada tahun 2060 atau lebih cepat,” ujar Stuart di kesempatan yang sama.
Selain itu, Stuart juga menyampaikan bahwa Program MENTARI dilaksanakan untuk membantu Indonesia mewujudkan potensi energi terbarukan.
“Hari ini, saya dengan senang hati mengumumkan perpanjangan Kemitraan Energi Rendah Karbon MENTARI UK-Indonesia. Program ini bekerja sama dengan mitra-mitra kami di Indonesia untuk mempercepat investasi energi terbarukan,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Program MENTARI dilaksanakan pada periode 2020-2024 dan merupakan tindak lanjut dari MoU antara KESDM dan the Foreign and Commonwealth Office UK yaitu di bidang Kerja Sama Pengembangan Energi Rendah Karbon (Low Carbon Energy Development / LCEP).
Waktu pelaksanaan Program MENTARI telah dilakukan addendum penambahan 3 tahun, dari semula periode 2020-2024 menjadi 2020-2027 serta penambahan Dewan Pengarah Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) ESDM.
https://twitter.com/CapitalBridgeId
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/news/20230804123508-4-460229/menteri-esdm-pamer-transisi-energi-di-depan-menteri-inggris