
SoftBank Vision Fund menggugat perusahaan media sosial IRL. Perusahaan dituduh berbohong soal angka pengguna demi merayu investor memberikan pendanaan, termasuk SoftBank.
Gugatan dari pemegang saham GoTo kepada IRL itu dilayangkan di pengadilan federal San Francisco, Amerika Serikat. SoftBank menuduh IRL mengutak-atik data kinerja perusahaan termasuk menggelembungkan angka aktivitas pengguna.
IRL meraup jutaan dolar AS lewat pengelembungan dana yang dilakukan dari beberapa investor
Media sosial IRL diluncurkan pada April 2021. Saat peluncurannya, IRL digaungkan sebagai salah satu aplikasi media sosial untuk Gen Z dengan pertumbuhan paling tinggi.
SoftBank menyatakan, keputusan mereka berinvestasi di IRL adalah beban perusahaan yang rendah dan pengguna yang aktif sehingga mereka ada di posisi untuk meledak dan viral seperti Facebook dan Twitter.
Pada Mei 2021, sebulan setelah peluncuran, SoftBank menanamkan modal US$ 150 juta di IRL lewat Vision Fund.
SoftBank membeli saham senilai US$ 125 juta dari perusahaan dan saham senilai US$ 25 juta dari pemegang saham terdahulu termasuk CEO IRL Abraham Shafi, Noah Shafi, dan Yassin Aniss.
SoftBank diberi tahu bahwa pengguna aktif IRL mencapai 12 juta. Namun, menurut gugatan, angka tersebut bohong. IRL memenuhi platform mereka dengan bots agar tampak ramai untuk “menipu investor.”
Penipuan IRL mulai terkuat saat Komisi Perdagangan Saham AS (SEC) menyelidiki IRL pada akhir 2022. Pada April 2023, Abraham Shafi dipecat dan perusahaan dibubarkan pada Juni.
Gugatan atas IRL membuat publik bertanya-tanya soal ketelitian SoftBank dalam memutuskan investasi di startup. Bahkan, SoftBank sempat menerima angka pengguna IRL dari pihak ketiga, yang jauh di bawah angka yang disajikan manajemen IRL.
Perwakilan SoftBank dengan mudah menerima penjelasan Abraham Shafi bahwa angka pihak ketiga “jelas-jelas tidak akurat.”
SoftBank telah beberapa kali terjebak karena mengucurkan modal besar ke startup bermasalah. Sebelumnya, perusahaan modal ventura yang dipimpin oleh Masayoshi Son tersebut, rugi habis-habisan akibat investasi mereka di perusahaan co-working WeWork dan bursa kripto FTX.
Menurut CNBC International, SoftBank Vision Fund melaporkan kerugian US$ 32 miliar sepanjang tahun fiskal yang berakhir pada 31 Maret 2023.
SoftBank Vision Fund adalah investor di Tokopedia. Setelah Tokopedia merger dengan Gojek, SoftBank menjadi salah satu pemegang saham GoTo. Selain itu, SoftBank Vision Fund
Beberapa perusahaan lain yang ada di portofolio Softbank Vision Fund dan beroperasi di Indonesia adalah Grab, e-Fishery, Funding Societies (Modalku), OYO, Carro, dan Advance Intelligences
https://twitter.com/CapitalBridgeId
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/tech/20230811090530-37-462126/pemegang-saham-goto-tertipu-startup-bohong-pakai-angka-palsu