
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan alasan dari sulitnya pendanaan pensiun dini Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara dalam negeri untuk mendukung transisi energi menjadi lebih bersih.
Menteri ESDM, Arifin Tasrif mengakui, bahwa pendanaan untuk pensiun dini PLTU batu bara masih sulit di raih karena ada beberapa kendala. Diantaranya soal persyaratan pendanaan yang sama seperti pendanaan komersil.
“Pendanaannya sih ada cuman ya hampir sama dengan dana komersil, persyaratannya,” jelas Arifin saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, dikutip Senin (20/11/2023).
Arifin juga menceritakan bahwa saat Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) ke Amerika Serikat (AS) bertemu dengan Presiden AS Joe Biden, pendanaan PLTU batu bara di Indonesia diharapkan bisa diberikan sumber dana dan bunga yang tidak membebankan .
“Kemarin juga dipertanyakan oleh Pak Presiden ke Pak Biden, bahwa apa ya harus ada sumber dana yang beban bunganya yang tidak membebankan dan memudahkan tidak seperti commercial financial,” tambahnya.
Presiden Jokowi dalam kuliah umumnya di Stanford University, Amerika Serikat (AS) menyampaikan banyak negara maju yang memberikan pendanaan berorientasi dengan pemberian utang.
Menurut Jokowi pendanaan dan transfer teknologi merupakan tantangan besar dalam hal transisi energi. Di mana untuk menghasilkan energi bersih dibutuhkan investasi yang sangat besar serta transfer teknologi.
“Ini lah yang menjadi tantangan dan sering menyulitkan negara berkembang,” kata Jokowi saat memberikan kuliah umum di Stanford University, Amerika Serikat, (15/11/2023) waktu setempat.
Seperti Misalnya Indonesia yang ingin memastikan transisi energi bisa menghasilkan listrik hijau yang terjangkau oleh masyarakat.
Hanya saja menurut Jokowi pendanaan mengenai perubahan iklim seharusnya lebih membangun dan tidak dalam bentuk utang yang memberikan beban negara miskin dan berkembang.
“Namun kita tahu semuanya sampai saat ini yang namanya pendanaan iklim masih business as usual. masih seperti commercial banks, padahal seharusnya lebih konstruktif bukan dalam bentuk utang yang hanya menambah beban negara miskin maupun negara berkembang,” kata Jokowi.
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/news/20231120083642-4-490288/pendanaan-suntik-mati-pltu-sulit-ternyata-ini-biang-keroknya