
foto : Vale
Pemerintah dalam hal ini Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengatakan bahwa divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menjadi salah satu upaya pemerintah terus menggenjot hilirisasi nikel untuk pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik di tanah air.
Eks Wakil Menteri BUMN II, Pahala Nugraha Mansury mengatakan bahwa jika Indonesia melalui holding pertambangan BUMN MIND ID mengakuisisi saham Vale, maka pihaknya akan memastikan adanya hilirisasi komoditas nikel di Indonesia sebagai bagian dari rantai pasok produksi baterai kendaraan listrik di dunia.
“Kalaupun (divestasi) ini akan jadi, ini merupakan upaya untuk bisa memastikan adanya hilirisasi komoditas nikel. Karena kita lihat saat ini upaya dan arahan presiden untuk bagaimana Indonesia akan menjadi bagian global supply chain produksi baterai dunia. Ini upaya yang kita lakukan bagaimana mengintegrasikan start kita untuk mengembangkan (ekosistem baterai EV),” papar Pahala kepada CNBC Indonesia dalam program Energy Corner, Senin (17/7/2023).
Selain itu, Pahala mengatakan bahwa jika Indonesia berhasilo menjadi bagian dari rantai pasok produksi baterai kendaraan listrik dunia maka hal itu beriringan dengan total potensi nikel di Indonesia yang diklaim terbesar di dunia yakni sebesar 26% dari cadangan dunia.
“Tentu kita harap Vale akan bisa jadi bagian penguatan rantai pasok Indonesia untuk menjadi bagian dari global supply chain, dan ini strategis sekali. Karena Indonesia kan saat ini, punya potensi cadangan nikel terbesar di dunia dengan total potensi 26% dari cadangan di dunia. Dan kita harap bisa mengintegrasikan Vale, Antam, dan pengembangan downstream Industri baterai,” tambahnya.
“Kita masih diskusi dengan mereka jadi lebih baik kita tunggu hasil diskusinya saja berapa jumlah proporsi kepemilikan dan berapa jumlah proporsi yang dimiliki MIND ID. Tentu ya kita bicara dengan mereka kalau memungkinkan ya lebih dari 11% tersebut,” tandasnya.
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyampaikan keputusan akhir mengenai pelepasan saham PT Vale Indonesia kepada pihak Indonesia atau dalam hal ini Holding BUMN Tambang MIND ID akan ditentukan pada akhir bulan Juli ini.
Hal tersebut menyusul proses divestasi yang dilakukan pihak Vale sebagai salah satu syarat perpanjangan Kontrak Karya (KK) menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).
Menteri ESDM Arifin Tasrif membeberkan kedua belah pihak yakni Vale dan MIND ID telah menyepakati perihal pelepasan saham Vale sebesar 14% kepada MIND ID. Angka ini bertambah 3% dari rencana sebelumnya hanya 11%.
Sekarang basic principle-nya kan sudah disepakati ya dengar-dengarnya. Ini kan business to business. Sesudah ini disepakati, Vale akan menyiapkan penawaran untuk yang dia divestasikan itu, memang dia akan memberikan yang lebih baik buat MIND ID,” kata Arifin saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (14/7/2023).
“Kesepakatan bulan ini adalah kesepakatan dua belah pihak,” imbuhnya.
Terkait harga divestasi, menurutnya itu diserahkan sesuai kesepakatan kedua belah pihak atau business to business. Dia menyebut, penentuan harga bisa berdasarkan harga pasar namun dengan harga diskon, atau biaya penggantian (replacement cost).
“Ya nanti kalaupun pakai (harga) pasar tapi tetap harus ada diskonnya, mau pakai replacement cost, itu kesepakatan dua belah pihak lah, B to B,” ucapnya.
Menurut Arifin, saham 14% tersebut komposisinya akan diambil dari dua pemegang saham milik asing Vale Indonesia saat ini, yakni Vale Canada Limited (VCL) dan Sumitomo Metal Mining Co.Ltd.
“Berapa porsinya itu kesepakatan mereka ya. Investor asing kan ada nilai tertentu yang harus dia pertahankan supaya dia tetap menarik dalam melaksanakan pengoperasional perusahaannya, kalau lu mau investasi kan harus untung,” tuturnya.
Sebagaimana diketahui, kepemilikan saham Vale di Indonesia melalui MIND ID saat ini baru sebesar 20%, sedangkan sebesar 21,18% tersebar di pasar saham Indonesia. Namun, dari saham publik sebesar 21,18% tersebut, lebih dari separuh atau setara 59,47% dikuasai pemodal asing.
Adapun pemegang saham mayoritas Vale saat ini yaitu Vale Canada Ltd 43,79%. Selebihnya, dipegang Sumitomo Metal Mining Co Ltd 15,03%. Bila 14% akan dilepas kepada MIND ID, artinya kepemilikan MIND ID akan berubah menjadi 34%.
Vale kini harus melakukan divestasi kembali sahamnya sebagai salah satu syarat agar operasional tambangnya melalui Kontrak Karya (KK) bisa diperpanjang menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) pada 2025 mendatang. Seperti diketahui, Kontrak Karya Vale akan berakhir pada 28 Desember 2025 mendatang.
https://twitter.com/CapitalBridgeId
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/news/20230717154021-4-455057/ri-kuasai-saham-vale-hilirisasi-bisa-makin-ngegas