Emiten Energi Baru dan Terbarukan (EBT) milik konglomerat Prajogo Pangestu yakni PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) terpantau ambles pada perdagangan sesi I Senin (23/10/2023).

Per pukul 10:02 WB, saham BREN ambruk 7,2% ke posisi harga Rp 3.740/unit. Bahkan, saham BREN sempat ambruk 11,66% ke Rp 3.560/unit mendekati pukul 10:00 WIB.

Saham BREN sudah ditransaksikan sebanyak 17.600 kali dengan volume sebesar 58,26 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 220,5 miliar.

Hingga pukul 10:02 WIB, di order bid atau beli, pada harga di Rp 3.650/unit, menjadi antrian beli terbanyak pada sesi I yakni sebanyak 2.809 lot atau sekitar Rp 1,03 miliar.

Sedangkan di order offer atau jual, pada harga Rp 3.800/unit, menjadi antrian jual terbanyak pada sesi I yakni sebanyak 8.222 lot atau sekitar Rp 3,1 miliar.

Sejatinya, saham BREN sudah terkoreksi sejak perdagangan Jumat pekan lalu. Namun pada hari ini, koreksinya terbilang cukup besar di saham BREN.

Investor sepertinya masih merealisasikan keuntungannya pada hari ini, setelah saham BREN sempat melesat lebih dari 300% sebelum perdagangan Jumat pekan lalu.

Di lain sisi, valuasi saham BREN yang sudah terbilang sangat mahal atau premium juga menjadi pertimbangan investor untuk merealisasikan keuntungannya.

Dengan raihan laba bersih sebesar Rp 440,5 miliar (dirupiahkan) selama kuartal I-2023 (data terakhir dalam prospektus IPO), price to earnings ratio (PER) BREN mencapai 336,11 kali. Artinya, saham BREN sudah super mahal.

Bahkan, PER BREN sangat jauh di atas kompetitor dan peers perusahaan EBT Asia yang memiliki PER rata-rata 14,4 kali.

Sedangkan price to book value (PBV) BREN yang menyentuh angka ekstrem 162,96 kali juga menunjukkan valuasi pasar emiten ini sudah kadung menyentuh ‘atap langit’.

Kemudian, rasio PBV juga di atas pesaing dalam negeri, seperti PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) sebesar 2,01 kali, PT Arkora Hydro Tbk (ARKO) sebesar 4,75 kali, dan PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN) sebesar 1,25 kali, bahkan sang induk yakni PT Barito Pacific Tbk (BRPT) sebesar 4,03 kali.

Selain itu, koreksi saham BREN juga terjadi di tengah berkurangnya selera risiko investor karena mereka cenderung wait and see dan khawatir dengan ketidakpastian saat dimulainya pendaftaran calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) pada pekan ini dan menjelang masa kampanye Pilpres 2024 yang dimulai pada pertengahan November mendatang.

Sebagai informasi ada tiga capres yang akan maju pada Pilpres 2024, yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan. Kini, ketiga pasangan calon (paslon) sudah memiliki capres dan cawapresnya.

Pada hari pertama pendaftaran capres-cawapres, Kamis pekan lalu, paslon Anies-Muhaimin menjadi yang pertama mendaftarkan di Komis Pemilihan Umum (KPU). Kemudian siang harinya, paslon Ganjar-Mahfud menyusul.

Sedangkan untuk capres Prabowo, hingga hari ini belum mendaftarkan ke KPU. Adapun Prabowo sendiri baru mengumumkan cawapresnya pada hari ini, yakni Gibran Rakabuming Raka, anak pertama dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) sekaligus Walikota Solo saat ini.

Adapun masa pendaftaran capres-cawapres Pemilu 2024 atau Pilpres 2024 akan berlangsung sepekan mulai dari 19 Oktober hingga 25 Oktober.

https://twitter.com/CapitalBridgeId

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20231023101238-17-482791/saham-bren-prajogo-pangestu-jebol-1166

0 0 votes
Stock Rating