Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Jumat (5/5/23) dibuka melemah 0,23% menjadi 6.828,22.
Pada pukul 09.03, IHSG merosot 0,48% ke level 6.811,24. Perdagangan menunjukkan terdapat 166 saham melemah, 175 saham naik sementara 195 lainnya mendatar.
Perdagangan juga mencatatkan sebanyak 625 juta saham terlibat dengan nilai perdagangan baru mencapai Rp 418 juta.
Pasar global hari ini tengah diwarnai oleh beberapa sentimen, salah satunya adalah pergerakan bursa saham Wall Street yang terus mengalami koreksi seiring kekhawatiran investor terhadap krisis perbankan yang belum akan berakhir.
Kabar terbaru yang muncul adalah anjloknya saham bank regional PacWest Bancorp hingga 51%, setelah perusahaan mengonfirmasi sedang menjajaki opsi strategis hingga berencana untuk menjual seluruh asetnya.
Hal ini membuat saham perbankan di AS kembali terpukul dan membuat kekhawatiran investor semakin memburuknya krisis perbankan semakin besar.
Sebelumnya, kekhawatiran sektor perbankan sudah menjadi sorotan setelah regulator AS menyita First Republic, lembaga besar AS ketiga yang gagal dalam dua bulan.
Kondisi ini semakin diperparah dengan adanya masalah plafon utang AS yang membuat pemerintah AS berisiko kehabisan uang dan mengalami gagal bayar (default) jika kongres tidak juga mengambil tindakan terkait kenaikan plafon utang.
Risiko atas kemungkinan gagal bayar terhadap perekonomian AS semakin meningkat di tengah kejatuhan First Republic Bank, bank keempat yang gagal dan terbesar setelah krisis 2008. Kondisi ini dapat menyebabkan gejolak di pasar keuangan dan merusak kondisi ekonomi bisnis maupun rumah tangga.
Di sisi lain, The Fed belum akan berencana untuk memangkas suku bunga acuannya dalam waktu dekat, menambah kekhawatiran bahwa krisis perbankan dapat semakin meluas. Namun, Chairman The Fed, Jerome Powell sudah mengisyaratkan akan mengakhiri kenaikan suku bunga, meski bukan pada pertemuan berikutnya. Di Eropa, bank sentral Eropa (European Central Bank/ECB) memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bp) menjadi 3,75%, sesuai dengan ekspektasi pasar. ECB mulai menurunkan laju kenaikan bunga setelah angka inflasi yang dirilis menunjukkan kenaikan tingkat inflasi umum menjadi 7% untuk April. Meskipun ECB sudah melakukan kenaikan suku bunga yang konsisten, inflasi tetap jauh di atas target ECB sebesar 2%. Perkiraan dari Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) menunjukkan bahwa inflasi Eropa tidak akan mencapai target ECB hingga tahun 2025.
Sementara itu dari dalam negeri, pelaku pasar akan memantau rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2023.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2023 diperkirakan akan melandai meskipun ada momen Ramadan di akhir Maret lalu.
Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia, dari 13 institusi juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi mencapai 4,95% secara tahunan (year-on-year/yoy) dan terkontraksi 1,0% dibandingkan kuartal sebelumnya (quarter-to-quarter/qtq).
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20230505090534-17-434659/waduh-ihsg-dibuka-longsor-lagi-nih